binatang

Ini Binatang Tercepat di Udara, Kecepatannya Capai 320 Km/Jam

Ini Binatang Tercepat di Udara, Kecepatannya Capai 320 Km/Jam – Cheetah merupakan binatang yang diketahui paling pesat di darat. Melainkan, kecepatan cheetah terbukti sanggup diungguli binatang tercepat lainnya yang ada di udara.
Mengutip situs Live Science, binatang yang lebih pesat dari cheetah tersebut merupakan elang peregrine (Falco peregrinus). Dalam bahasa latin, “peregrinus” berarti “pelancong”.

Berdasarkan ini pantas dengan adat istiadat burung satu ini yang dapat bermigrasi hingga 15.550 mil (25.000 kilometer) dalam perjalanan pulang pergi.

Nature Conservancy, salah satu migrasi terpanjang elang peregrine merupakan di Amerika Utara.

Baca juga: Binatang Juga Bisa Mimpi Dikala Tidur, Ini Penjelasannya

Kehidupan Elang Peregrines

Burung yang juga disebut alap-alap kawah ini berburu mangsa dari ketinggian, bagus dari udara atau dataran yang tinggi.

Kurator senior golongan burung Museum Sejarah Alam London, Hein van Grouw, mengatakan dikala peregrine menemukan target, mereka jatuh dengan kecepatan tinggi, menyerang dengan kaki terkepal untuk membunuh mangsa.

Kecepatan betul-betul tinggi ini, membantu elang peregrine membantunya berburu, mulai dari mangsa sekecil burung kolibri hingga sebesar bangau bukit pasir.

Selama menukik, seekor peregrine diperkirakan mencapai kecepatan hingga sekitar 200 mph atau sekitar 320 km/jam), berdasarkan sebuah studi 2018 di Journal of Comparative Physiology A.

Berdasarkan ini tak hanya menghasilkan peregrine sebagai burung tercepat di udara tapi juga binatang tercepat di dunia, berdasarkan Britannica.

Tercatat di Guinness World Records
Dalam sebuah eksperimen pernah menampilkan bahwa peregrines pun dapat mencapai kecepatan hingga 242 mph (389 km/jam). Kecepatan ini pun tercatat dalam Guinness World Records.

Dalam serangkaian eksperimen pada tahun 1999, elang peregrine betina bernama “Frightful,” yang dimiliki oleh Ken Franklin dari Friday Harbor, Washington, menyelesaikan rekor dunia setelah ia dilepaskan dari pesawat sekitar 17.000 kaki (5.182 meter) di atas laut.

Untuk mengevaluasi kecepatan elang tersebut, Franklin memasang chip komputer 4 ons (113,4 gram) yang diambil dari komputer altimeter perekam skydiver ke bulu ekor Frightful.

Franklin kemudian mengevaluasi seberapa jauh Frightful menukik selama rentang waktu tertentu. Franklin dan seorang juru kamera juga menggunakan altimeter (perangkat yang mengevaluasi ketinggian) dikala mereka terjun payung dengan elang peregrines itu selama perhentiannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *