kesehatan

Periksa Kesehatan Gigi Rutin Sebelum Ada Keluhan

Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional jatuh tiap-tiap 12 September atau ideal pada hari ini. Momen ini dimanfaatkan dokter gigi untuk menyebarkan kesadaran berkaitan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Imbauan cek kesehatan gigi dan mulut tiap-tiap 6 bulan sekali masih digencarkan oleh para dokter gigi. Sedangkan demikian itu, masih banyak orang yang hanya memeriksakan gigi dan mulut saat ada keluhan saja.

Sedangkan, banyak manfaat yang diperoleh jika cek kesehatan gigi dan mulut rutin dijalani. Salah satunya yaitu menjaga tubuh konsisten sehat dan terhindar dari bermacam penyakit.

Sedangkan jarang menyebabkan kematian, sakit gigi konsisten dapat mengganggu kesibukan sehari-hari. Pun, jika permasalahan gigi berlubang dibolehkan berlarut-larut maka ada potensi menimbulkan keluhan kesehatan lainnya.

Menurut dokter gigi pakar konservasi gigi di RS Pondok Indah, Hanny Ilanda, pemeriksaan gigi secara terencana dapat membantu seseorang memiliki gigi yang kuat dan mulut yang sehat. Apabila keadaan gigi dan mulut yang perlu perawatan dapat ditemukan pada tahap awal, penanganan dapat langsung dijalankan sebelum keadaan menjadi kian parah.

“Selain penanganannya lebih mudah, dari segi finansial malahan akan menjadi lebih ekonomis,” kata Hanny mengutip keterangan pers, Senin (12/9/2022).

Hanny malahan membeberkan berkaitan penyebab gigi berlubang. Menurutnya, faktor dominan penyebab gigi berlubang yaitu keadaan mulut yang tidak bersih. Hal ini menjadi awal timbulnya lubang gigi (karies) yang terbentuk sebab adanya sisa-sisa makanan di sekitar gigi dan jaringan pendorong yang terkontaminasi dengan kuman.

Apabila dibolehkan, lama-kelamaan sisa makanan yang menumpuk ini akan membentuk plak dan berubah menjadi asam.

Asam dari sisa makanan inilah yang menyebabkan demineralisasi dari surel dan dentin yang ada di permukaan gigi.

Lubang ada gigi yang masih belum ditangani dapat menembus dan merusak tulang di sekitar gigi, dan pada kesudahannya akan mengganggu syaraf gigi. Apabila masih dibolehkan, gigi akan mati dan membusuk.

Bakteri dalam gigi yang sudah membusuk dapat menyebar dan mengakibatkan peradangan pada komponen tubuh yang lain. Mulai dari otot jantung, ginjal, hidung, sampai mata, malahan mengakibatkan peradangan artritis pada sendi.

Penyebaran penyakit dari gigi ke organ tubuh lain ini dapat ditunjukkan melewati teori fokal infeksi. Fokal infeksi yaitu infeksi kronis di suatu tempat yang memicu penyakit di lokasi lain dalam tubuh.

Racun, sisa-sisa kotoran, ataupun mikroba penyebab infeksi dapat menyebar ke organ tubuh lainnya melewati peredaran dan pembuluh darah.

Fokal infeksi dapat menyebabkan timbulnya lesi atau kerusakan pada mulut. Sebagian lesi yang yaitu buah dari fokal infeksi di antaranya yaitu:

– Infeksi saluran akar

– Abses atau bernanah

– Kista

– Granuloma

– Peradangan

– Infeksi jaringan periodontal (penopang gigi) yang melibatkan gusi dan tulang alveolar.

Baca juga Cara Kompres Demam Yang Tepat

Apabila ini terjadi, maka perlu dijalankan prosedur berupa perawatan saluran akar pada gigi-gigi yang rusak. Ini dijalankan guna membersihkan mikroorganisme yang terdapat di dalamnya. Pembersihan karang gigi dan perawatan jaringan penopang gigi/gusi juga dapat dijalankan.

Gigi rusak yang dibolehkan dapat berujung pada permasalahan yang lebih serius. Telah lazim diinformasikan bahwa kuman dalam gigi dapat menyebabkan penyakit jantung, kata Hanny. Namun ternyata tidak hanya itu saja, kuman dalam mulut juga dapat menyebabkan sinusitis.

Sinus maksilaris yaitu rongga sinus terbesar yang letaknya berada di bawah mata dan di atas gigi geraham rahang atas. Sinus yaitu beberapa pasang ruang kosong yang terhubung ke rongga hidung.

Akar gigi geraham rahang atas umumnya berada betul-betul dekat dengan dasar sinus maksilaris. Pun, pada beberapa kasus, ada yang akar giginya menyatu dengan dasar sinus. Posisi anatomis tersebutlah yang menyebabkan infeksi gigi yang meluas sampai ke akar dapat menyebabkan sinusitis.

Itu juga sebaliknya, radang yang terjadi pada sinus akan menyebabkan sakit pada gigi di bawahnya. Apabila sudah terjadi keadaan ini, maka tidak hanya perawatan pada gigi yang semestinya dijalankan, melainkan juga disertai dengan penanganan sinusitis dengan terapi antibiotik dan obat-obatan pendorong.

Karenanya dari itu, gigi berlubang perlu dicegah. Langkah-langkah pencegahan gigi berlubang sangatlah simpel, yaitu dengan melaksanakan hal-hal berikut:

– Menyikat gigi pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur

– Menggosok lidah selama 30 detik untuk mengurangi jumlah kuman dalam mulut

– Memakai dental floss supaya sisa makanan yang tersangkut di celah-celah gigi dapat terangkat

– Berkumur dengan mouthwash (yang tidak mengandung alkohol) untuk mengoptimalkan pembersihan gigi

– Menghindari konsumsi makanan setelah menyikat gigi pada malam hari

– Mengurangi konsumsi makanan yang manis dan lengket

– Memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur

– Memperkuat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride

– Mengganti sikat gigi tiap-tiap dua bulan penggunaan dan atau saat bulu-bulu sikat gigi sudah mekar

– Menjaga sikat gigi selalu kering jika tidak digunakan supaya tidak berlumut dan berjamur

“Jangan lupakan juga rutin memeriksakan diri ke dokter gigi tiap-tiap enam bulan sekali untuk mendapatkan perawatan gigi dan rongga mulut yang cocok dengan keadaan gigi dan mulut Anda.”

Sebagian perawatan yang dapat dijalankan oleh dokter gigi dalam pemeriksaan rutin, antara lain:

– Pemeriksaan semua permukaan gigi

– Membersihkan gigi dari bermacam plak dan noda imbas rokok, teh, ataupun kopi

– Penambalan dijalankan saat ditemukan karies

– Pembersihan karang gigi dengan scaler

– Apabila gigi sudah terbebas dari permasalahan, semua permukaan gigi dioles dengan fluoride yang berfungsi melindungi gigi dari karies.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *